Kamis, 17 Juni 2010
Ngafe di Toko Buku Petra Togamas
Begitu naik ke lantai dua, pertama-tama kita akan disambut oleh keramahan petugas yang menyapa kita. Lalu, untuk selanjutnya, kita akan disambut oleh tumpukan-tumpukan buku yang berjajar rapi didinding serta di lantai yang seakan-akan ingin menantang orang yang lewat " ayo, baca aku".
Petra Togamas, yang merupakan anggota Togamas Group, juga memberikan diskon seumur hidup untuk koleksi buku-bukunya. Dengan kisaran diskon 10-20% dan hingga bisa mencapai 30% pada saat-saat tertentu. Merupakan angka yang cukup berarti bagi pecinta buku. Dalam toko buku ini, ada sebuah area yang memiliki 4 tempat duduk yang bisa digunakan konsumen untuk menikmati buku-buku pilihannya.
Fasilitas lainnya yang bisa kita dapatkan yaitu buku yang sudah dibeli, namun ternyata isinya tidak cocok juga dapat dikembalikan dan ditukar dengan buku lainnya. Belum lagi ditambah dengan cafe yang nyaman yang dapat kita gunakan sebagai area untuk membaca dan berdiskusi serta belajar. Benar-benar merupakan "surga" bagi orang yang suka membaca dan mengoleksi buku.
Jumat, 11 Juni 2010
Tugas Ujian Akhir Semester Sia-Sia dan Tidak Masuk Akal.
Lain halnya dengan pernyataan salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Petra. " Ujian saat ini sungguh menyiksa dan berat. Tidak seperti semester lalu, take homenya tidak terlalu banyak dan berat. Semester ini tugasnya banyak banget, tidak masuk akal, dan ada yang tidak penting. Saya masih semster dua, tapi sudah disuruh membuat makalah seperti skripsi, dan penelitian. Semuanya individu pula. Sebenarnya sih tidak apa-apa di beri tugas seperti ini, membantu saat saya skripsi nanti, masalahnya adalah saya masih belum dapat dasar-dasarnya, tapi tiba-tiba disuruh membuat makalah dan meneliti. Ada yang sudah dapat, tapi masih belum terlalu ngerti" ungkap Trian, pria yang berusia 18 tahun ini.
"Lagi pula kami masih terlalu awal untuk diajari membuat skripsi, nanti juga lupa waktu sudah semester delapan. Makanya, sia-sia saja rasanya.' lanjutnya ketika diwawancarai di gedung C lantai satu dekat tangga.
Lingkungan Petra jadi bertambah bersih saat ujian
selain bertambah lenggang dan sepi, UK Petra juga terlihat lebih bersih. Di beberapa titik pusat keramaian seperti KJ ( Kolam Jodoh), Kantin, selasar gedung C sampai A, terlihat tidak sekotor biasanya.
" suasana sekarang lebih enak ya. Hari-hari biasa, rame sekali. Namun sekarang karena ujian, jadi tenang. Kotoran dan sampah-sampah juga jauh lebih sedikit." ungkap Didik, salah satu cleaning service gedung C sambil tetap menyapu tangga.
" membersihkannya juga enak. kalau biasanya kan ketika menyapu anak-anak banyak yang berseliweran, sehingga kotoran-kotorannya terbang lagi. Jadi kotor lagi. Kalau sekarang ini enak, tidak banyak yang berseliweran. Jadi bisa benar-benar tersapu dengan bersih" tambah pria berkulit coklat ini dengan menggunakan bahasa Jawa.
Kamis, 03 Juni 2010
joko dolog
Dengan latar belakang alam laut dan langit cakrawala yang luas, serta diiringi tarian dan nyanyian sekelompok burung camar di udara, kuil sanggar agung terutama patung budha dan dewi Kwan Im terlihat begitu mempesona, menjulang dan megah. Sungguh pemandangan yang luar biasa.
Beberapa orang terlihat sedang memotret patung budha dan patung dewi kwan Im. Memang, selain sebagai tempat beribadah, tempat ini sangat cocok sebagi tempat wisata budaya.
Rabu, 02 Juni 2010
sanggar agung
Dengan latar belakang alam laut dan langit cakrawala yang luas, serta diiringi tarian dan nyanyian sekelompok burung camar di udara, kuil sanggar agung terutama patung budha dan dewi Kwan Im terlihat begitu mempesona, menjulang dan megah. Sungguh pemandangan yang luar biasa.
Beberapa orang terlihat sedang memotret patung budha dan patung dewi kwan Im. Memang, selain sebagai tempat beribadah, tempat ini sangat cocok sebagi tempat wisata budaya.
Jumat, 21 Mei 2010
MTF Dongkrak Popularitas Budaya Indonesia
Menurut Edy Hermanto selaku sekretaris perusahaan PT. Debindo Mitra Tama, Event organizer MTF 2010 - ide ini muncul karena keinginan dari kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur untuk mengenalkan budaya Indonesia.
" Ide ini ya berasal dari bapak kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur. Tujuannya, yaitu untuk mengenalkan budaya Indonesia khusunya Jawa Timur kepada masyarakat, khususnya masyarakat asing." kata Edy. "Dari 6 acara yang ada, exhibition, travel exchange, workshop, fam trip, contest and competition, traditional dance festival, sebenarnya yang penting hanya dua" lanjut Edy, yakni travel exchange dan workshop.
bentuk nyatanya, kata Edy lagi, dengan menggelar pameran di gedung Grand City. "Acara yang lainnya lagi, itu hanya sebagai pelengkap dan hiburan saja", tambahnya saat di tanyai di ruangan untuk EO.
Acara MTF ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari seluruh kawasan Indonesia. Masing-masing mengusung ciri khas daerahnya.
Jumat, 14 Mei 2010
Fenomena makelar kasus menurut mahasiswa UK Petra
Namun tidak demikian dengan Theo,20, ketika dihubungi beberapa menit yang lalu. Mahasiswa jurusan Sastra Inggris UK Petra ini justru mengatakan sesuatu yang unik. "Mereka itu adalah sekelompok orang yang membantu mempercepat proses penyelesaian masalah di pengadilan" kata pria yang kuliah di semester 4 ini .
"Mereka itu dibilang salah ya tidak, dibilang benar ya tidak. Pengadilan di Indonesia itu lambat, jadi butuh makelar kasus untuk mempercepat prosesnya. Namun sebenarnya tidak perlu pakai makelar juga tidak apa-apa. Pengadilan di Indonesia itu sudah adil, namun hanya prosesnya saja yang lambat"lanjutnya .
Sungguh menarik pernyataan salah satu mahasiswa ini. Ketika banyak orang yang mengatakan bahwa makelar kasus itu adalah perbuatan yang salah, namun tidak dengan Theo. Dia justru mengatakan bahwa makelar kasus itu walaupun bukan pekerjaan yang benar, namun juga bukan pekerjaan yang salah.
Sabtu, 24 April 2010
Puncak JC

Puncak Lomba Journalism Clinic, Sabtu, (24/4/09), sungguh luar biasa. Ada beberapa hal yang membuat acara yang diadakan di UK Petra ini terasa istimewa dibanding tahun lalu. Yang pertama yakni karena tidak ada yang menyabet sebagai juara I Lomba Jurnalism Clinic (disingkat JC). Tidak ada satupun dari peserta yang memenuhi kualifikasi untuk menyabet sebagai juara I. Namun, sebagai gantinya pihak panitia lomba JC mengumumkan adanya penambahan penghargaan yakni JC Award. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang mementingkan originalitas namun tetap menarik dan berbobot secara content, foto, maupun layout dalam membuat majalah.
Yang kedua yakni karena acara ini dihadiri oleh bapak rektor UK Petra, yakni Prof. Ir. Rolly Intan M.A.Sc., Dr.Eng.dan wakil rektor kemahasiswaan Ir. Frederick Jones Syaranamual, M.Eng.yang bersedia menyempatkan diri untuk datang bahkan memberikan hadiah untuk pemenang.
Journalism clinic yang diprakarsai oleh Jurusan Ilmu Komunikasi Petra merupakan sebuah lomba membuat mini magezine oleh anak-anak SMA se-Jawa Timur. “sebenarnya penghargaan untuk JC Award ini sungguh mendadak sekali. Sekitar 10 menit sebelum acara diumumkan baru muncul ide untuk membuat JC Award. Tapi untunglah semua berjalan lancar” kata Deviana Kezia selaku koordinator divisi acara JC.
Ada beberapa penghargaan yang diberikan yakni, best content, best layout, best photo, favourite magazine, juara III, juara II, dan JC Award
Jumat, 12 Maret 2010
Merayakan hari kemenangan di UK Petra
Para wisudawan serta keluarganya terlihat sangat antusias sekali dalam merayakan momen yang spesial ini. Hiruk-pikuk di kawasan Petra saat itu sangat kental sekali terasa terutama saat-saat sebelum wisudawan memasuki ruang Auditorium. Ada yang foto-foto, membenarkan pakaian, make-up, dll. Walaupun sat itu masing-masing terlihat sibuk dengan diri mereka sendiri, namun ada satu kesamaan dalam pemandangan saat itu yaitu rasa kebahagiaan dan antusiasme yang terpancar dari wajah mereka.
"aku sangat senang sekali, hari ini merupakan hari yang spesial bagi saya. ini adalah kemenangan saya setelah saya berjuang selama 3,5 tahun berkuliah di UK Petra. Puji Tuhan, akhirnya saya bisa lulus juga, dengan nilai yang cukup memuaskan bagi saya. Akhirnya juga salah satu impian saya juga tercapai yaitu bisa lulus saat kedua orang tua saya masih ada sehingga saya bisa merayakan momen ini bersama mereka", ujar salah satu peserta wisudawan.